Pages

Jumat, 28 September 2012

Terjadinya Awan dan Hujan


           Awan terbentuk dari uap air. Diawali dari turun hujan, kemudian sinar matahari yang sampai di permukaan bumi lantas diserap bumi, tumbuhan, tanah, sungai, danau, dan laut sehingga menyebabkan air menguap. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak pula uap air yang terkandung. Kumpulan uap air naik ke angkasa atau atmosfer. Semakin lama semakin tinggi karena tekanan udara dipermukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas. Maka uap air mengembun pada debu-debu atmosfer membentuk titik air yang sangat halus berukuran 2-100mm ( 1mm=1/1.000.000meter). Tanpa adanya debu atmosfer yang disebut aerosol, pengembunan tidak mudah terjadi. Miliaran titik air tersebut kemudian berkumpul membentuk awan.Selain oleh uap air dari permukaan bumi, saat ini awan pun dapat terbentuk pula dari gas pembuangan pesawat terbang. Setiap satu liter bahan bakar pesawat akan menambah satu hingga dua liter uap air. Umumnya, awan hasil pembuangan gas pesawat terbang ini berupa lintasan tipis yang memanjang di udara. Hal ini dikarenakan gas buang tersebut langsung memadat di udara karena suhu yang sangat rendah di sekelilingnya.
            Hujan memang kadang-kadang ditunggu-tunggu, namun tidak jarang pula diharapkan tidak turun sesering mungkin. Sebenarnya, bagaimana air dari langit itu bisa turun ke bumi?
Hujan terbentuk dari tiga proses yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Awalnya  air laut  mengalami evaporasi ke atmosfer karena panas sinar matahari. Evaporasi adalah proses penguapan yang terjadi pada sungai, danau, dan laut. Sedangkan  penguapan yang terjadinya pada tumbuhan dinamakan transpirasi. Uap air hasil evaporasi tersebut naik ke angkasa dan pada ketinggian tertentu akan terkumpul semakin banyak  kemudian mengalami proses pemadatan yang dinamakan kondensasi. Hasil dari kondensasi adalah terbentuknya awan. Akibat tiupan angin, awan-awan ini akan saling menumpuk dan membesar.Apabila suhu di sekitar awan sudah sangat dingin, maka akan terbentuk butiran-butiran air. Semakin lama, awan akan semakin berat sehingga akhirnya terjadi presipitasi, yaitu proses jatuhnya butiran air ke permukaan bumi berupa hujan dan salju. Air hujan yang  jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi. Namun tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar